Browsing by Author "Tatik Maryani, Anis"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
Item APLIKASI MIKORIZA DAN FOSFAT ALAM PADA MEDIUM GAMBUT UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN JARAK PAGAR(2013-05-04) Nelvia; Tatik Maryani, Anis; Fajra Muda, WilsonKonsekuensi dari semakin berkurangnya cadangan energy fosil (BBM) adalah pengembangan bio-energi. Pengembangan bahan baku bio-energi dari komoditas non pangan seperti jarak pagar serta memanfaatkan lahan yang kurang cocok untuk tanaman pangan dan perkebunan, merupak tindakan yang bijak agar tidak mengganggu kebutuhan pangan nasional. Adapun lahan yang kurang cocok dan membutuhkan input cukup besar bila digunakan untuk budidaya tanaman pangan dan perkebunan serta masih terssedia cukup luas adalah lahan gambut, namun produktivitasnya sangat rendah. Rendahnya produktivitas tersebut disebabkan oleh kesuburannya yang rendah dan tingginya kandungan asam-asam organik terutama asam fenolat sehingga meracun tanaman. Khusus hara P dapat ditingkatkan melalui pemberian mikoriza dan pupuk lambat larut (slow release) seperti fosfat alam. Fosfat alam selain mengandung P juga mengandung hara makro dan mikro lainnya, sedangkan pemberian mikoriza dapat meningkatkan serapan hara oleh tanaman.Item Kajian Aplikasi Campuran Pupuk Organik Dan Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan Tanaman Nilam (pogestemon cablin benth) Dibawah Naungan Kajian Aplikasi Campuran Pupuk Organik Dan Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan Tanaman Nilam (pogestemon cablin benth) Dibawah Naungan.(2013-01-05) Deviona; Tatik Maryani, AnisPenelitian ini bertujuan melihat pengaruh dari pemberian pupuk anorganik dan organik serta campuran kedua pupuk tersebut terhadap pertumbuhan dan mengkaji kuaiitas minyak atsiri yang diberi perlakuan pupuk organik. anorganik. campuran pupuk organik dengan anoganik. PeneHtian ini akan dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau, Jalan Bina Widya, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru. Penelitian ini berlangsung selama 6 bulan yang dimulai bulan Mei sampai dengan bulan November 2009. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangaan Acak Kelompok dengan satu faktor tiga ulangan. Faktor yang dicobakan adalah pupuk yang terdiri atas : 20 g Urea + 10 g TSP + 10 g K C L /polybag, Limbah nilam 100 g/polybag, Pupuk kandang sapi 100 g/polybag, V2 dosis anjuran + kieserit 4 g/polybag, '/2 dosis anjuran + limbah nilam 50 g/polybag, V2 dosis anjuran + pupuk kandang 50 g/polybag, '/z dosis anjuran + Limbah nilam 50g + kieserit 2 g/polybag, V2 dosis anjuran + pupuk kandang 50 g + kieserit 2 g/polybag. Pengamatan Percobaan Yaitu: Tinggi Tanaman (cm), Jumlah Daun, Jumlah Cabang Sekunder, Analisis C/N kompos dan pupuk kandang, Analisis Minyak Nilam.Item Pengaruh Jumlah Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan Bibit kelapa Sawit (elaeis guineensis jacq.)Di Pembibitan Utama (main nursery)(2013-01-05) Tatik Maryani, Anis; GusmawartatiAir merupakan salali satu faictor pembatas utama dalam pertumbulian tanaman. Kekurangan air bagi tanaman untuk melangsungkan proses efapotranspirasi akan mengiiambat pertumbuiiannnya. Kelapa sawit termasuk tanaman yang mempunyai sistem perakaran yang dangkal (akar serabut), sehingga mudah mengalami cekaman kekeringan. Unluk mengatasi masalali kekeringan adalali menggunakan bahan tanaman yang toleran dan mampu beradaptasi terhadap cekaman kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk : Mengetahui pengaruh air terhadap pertumbuhan dan perkembangan bibit kelapa sawit; Mengetahui bahan tanaman kelapa sawit yang toleran terhadap pengaruh pemberian air. Penelitian akan dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau, Jalan Bina Widya, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru. Penelitian ini berlangsung selama 6 bulan yang dimulai bulan Mei 2009 sampai bulan November 2009. Penelitian ini dilaksanakan secara eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) nonfaktorial yang terdiri dari 8 (delapan) kombinasi perlakuan dengan 3 (tiga) ulangan sehingga terdapat 24 unit percobaan. Tiap unit terdiri dari 2 tanaman diambil 1 (satu) tanaman sampel. Perlakuan mempunyai simbol yaitu : A l VI = (Pemberian Air 600 ml Marihat). A1V2 = (Pemberian Air 600 ml Topaz), A2V1 = (Pemberian Air 1200 ml Marihat), A2V2 = (Pemberian Air 1200 ml Topaz), A3VI = (Pemberian Air 1800 ml Marihat), A3V2 = (Pemberian Air 1800 ml Topaz). A4V1 =.Pemberian Air 2400 ml Marihat), A4V2 = (Pemberian Air 2400 ml Topaz). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan antara lain: Respon varietas Topaz dan Marihat terhadap perlakuan pemberian air berbeda. Hal ini ditunjukkan dengan perbedaan pertumbuhan terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, lilit bonggol, Secara umum varietas Marihat dan Topaz terhadap perlakuan pemberian air 1200 ml memperlihatkan peningkatan pertumbuhan lebih baik dibandingkan perlakuan pemberian air lainnya. Peningkatan pertumbuhan varietas Marihat lebih baik dibandingkan pertumbuhan varietas Topaz.Item Perakitan Varietas Cabai ((Capsicum cmnuum L.) Unggul Toleran Terhadap Intensitas Cahaya Rendah(2013-01-08) Yunianti, Rahmi; Sujiprihati, Sriani; Tatik Maryani, AnisPenelitian ini bertujuan untuk mempelajari keragaman genetik antar genotipe tanaman cabai berikut hasil silangannya, mempelajari karakteristik cabai yang disukai konsumen (masyarakat Riau), mempelajari kendali genetik pewarisan sifat toleransi terhadap intensitas cahaya rendah pada cabai, mempelajari karakter morfologi/anatomi sebagai penanda atau kriteria seleksi dalam perakitan cabai unggul toleran teihadap intensitas cahaya rendah, mendapatkan varietas cabai unggul toleran terhadap intensitas cahaya rendah pada areal perkebunan kelapa sawit. Penelitian akaii dilakukan secara bertahap selama 3 tahun terhadap genotipe-genotipe yang akan diuji. Secara umum tahapan kegiatan dalam penelitian ini meliputi : (1) Karakterisasi & seleksi plasma nutfah cabai untuk daya hasil tinggi, (2) Seleksi genotipe cabai untuk toleransi terhadap intensitas cahaya rendah, (3) Studi preferensi konsumen terhadap karakteristik cabai yang disukai konsumen, (4) Pemilihan penanda dan/atau kriteria seleksi imtuk perakitan cabai unggul toleran terhadap intensitas cahaya rendah, (5) Hibridisasi tetua pembentukan F l , (6) Evaluasi F l pembentukan F2, (7) Silang dialel untuk uji Daya Gabung Umum (DGU) dan Daya Gabung Khusus (DGK), (8) Studi pewarisan sifat toleransi terhadap intensitas cahaya rendah pada cabai, (9) Seleksi F2 pembentukan F3, (10) Seleksi F3 pembentukan F4, (11) Seleksi F4 pembentukan F5, (12) Evaluasi di lapang. Target penelitian tahun pertama akan dicapai melalui kegiatan : (1) Karakterisasi & seleksi plasma nutfah cabai untuk daya hasil tinggi, (2) Seleksi genotipe cabai untuk toleransi terhadap intensitas cahaya rendah, (3) Studi preferensi konsumen terhadap karakteristik cabai yang disukai konsumen, (4) Pemilihan penanda dan/atau kriteria seleksi untuk perakitan cabai unggul toleran terhadap intensitas cahaya rendah, (5) Hibridisasi tetua pembentukan F l . Target penelitian tahun kedua akan dicapai melalui kegiatan : (1) Evaluasi F l pembentukan F2, (2) Silang dialel untuk uji Daya Gabung Umum (DGU) dan Daya Gabung Khusus (DGK), (3) Studi pewarisan sifat toleransi terhadap intensitas cahaya rendah pada cabai, (4) Seleksi F2 pembentukan F3Item Sosialisasi Budidaya Tanaman Hias Di Kelurahan Tangkerang Timur R T 04 R W 05Kecamatan Tenayan Raya - Kota Pekanbaru(2013-01-04) Tatik Maryani, Anis; Nurbaiti; Mardhiansyah, MuhammadSecara umum tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dimaksudkan untuk dapat mensosiaiisasikan teknik budidaya tanaman hias. Secara khusus memberikan rangsangan kepada masyarakat untuk menanami halaman rumahnya dan sekitar lingkungannya dengan tanaman hias.Item TOLERANSI PLASMA NUTFAH CABAI (Capsicum spp.) TERHADAP INTENSITAS CAHAYA RENDAH DAN KERAGAMAN GENETIKNYA(2012-11-12) Yunianti, Rahmi; Sujiphhati, Siiani; Tatik Maryani, Anis; Wahyuningrum, EndahUntuk mengetahui toleransi cabai plasma nutfah cabai {Capsicum spp.) terhadap intensitas cahaya rendah telah dievaluasi 19 genotipe cabai dengan menggunakan Rancangan PetakTerpisah dua faktor dengan 3 ulangan. Faktor utama adalah naungan terdiri atas naungan 50% dan tanpa naungan. Faktor kedua sebagai anak petak adalah 19 genotipe cabai yang diuji. Berdasarkan hasil analisis, genotipe-genotipe yang produksinya tiRggi dalam keadaan dinaungidan penurunannya produksi kecil adalah IPB CI9 dan IPB C64. Untuk peubah bobot buah, genotipe-genotipe yang bobot buahnya besar dalam keadaan ternaungi dan penurunan bobot kecil adalah IPB C5, IPB CI 9, IPB C28 dan IPB C64. Untuk peubah panjang buah, genotipe-genotipe yang ukuran buahnya panjang dengan penurunan panjang buah kecil adalah IPB C2, IPB C28 dan IPB C'64. Untuk mempelajari keragaman genetik plasma nutfah cabai koleksi telah dievaluasi 29 genotipe cabai dari spesies Capsicum annuum dan C. Frutescence menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap teracakfaktortunggal dengan 3 ulangan. Dua puluh sembilan genotype yang dieevaluasi dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, kelompok I terdiri dari 26 genotipe (IPB CI, IPB C2, IPB C3, IPB C4, IPB C5, IPB C6, IPB C7, IPB C9, IPB CIO, IPB C11, IPB C12, IPBC14, IPBC15, IPBC16, IPBC17, IPBC19, IPBC28, IPB C37, IPB C50, IPB C51, IPB C64, IPB C68, IPB CI05, IPB C107, IPB C107, IPB C110 dan IPB C111), kelompok II terdiri dari 1 genotipe (IPB C63) dan kelompok III terdiri dari 2 geotipe (IPB C20 dan IPB C21).