Browsing by Author "Rahmalia, Siti"
Now showing 1 - 14 of 14
Results Per Page
Sort Options
Item Analysis Of Home Care Need Among Patients With Chronic Respiratory Disease(2015-06-20) Rahmalia, Siti; Utomo, WasistoChronic respiratory diseases are chronic diseases of airways and other structures of the lung. People with chronic respiratory disease have difficulties breathing, primarily due to the narrowing of their airway. They need to admit in hospital for getting treatment from medical services to improve health status and reduce dyspnea. However this condition need long term care and need rehabilitation program that can be planed by home care. The objective of study was to identify kind of needs among patients with respiratory disease (chronic respiratory dieases) and to prevent exacerbation and also to increase quality of life for patient with chronic respiratory dieases. This study was conducted at Arifin Achmad Goverment Hospital Pekanbaru, Indonesia. Participant was eligible if they have diagnosis chronic respiratory problem and selected by purposive sampling. A total of 60 patients are agreeing to participate in this study. Each participant recruited was required to complete home care chronic respiratory disease (HCCRD) questioner. The questioner used rating scale 1 to 4(1: not all need, 2: somewhat need, 3: Pretty need, and 4: very need). Content validity index of HCCRD questioner at level 0, 82 and reliability was tested by 20 respondents at level 0, 92. The study design was descriptive analysis. The result study showed that, male more than female have chronic respiratory diseases. The mean of age was 47,5 years old; 37 % were men, majority were employee clerical and trade job. Over a half (56%) of respondents have secondary education and were current smoker (45%) and also had limited exercise (52%).There was 37% respondents need to make oxygen available at their home; most of them also need more information related to their diseases, physical exercise, deep breathing relaxation technique, consult to dietary consultant and also need medical checkup for lung function. However majority of them didn’t need pot sputum and wheel chair but almost of them need to follow up their health status regularly by health care provider. Patient with chronic respiratory dieases need home care to improve their quality of life. Home care services can increase quality of daily activity by follow up health condition regularly, provide information and show kind of exercise to prevent exacerbation.Item Determining The Relationship Between Hemodialysis Adequacy And Quality Of Life In Adult Patients With Chronic Renal Failure Undergoing Hemodialysis(2015-06-20) Nurchayati, Sofiana; Rahmalia, SitiQuality of Life (QoL) has become an important clinical outcome to measure the effectiveness of interventions on patients with chronic renal failure (CRF) who are undergoing regular hemodialysis (HD), which hemodialysis adequacy is an important predictor of QoL. The aim of this study was to determine the relationship between hemodialysis adequacy and QoL in patients with CRF who receive HD therapy. The purposive sampling method was used to select 43 respondents who undergoing regular HD twice a week. The formula Kt / V was used to measure hemodialysis adequacy while QoL was assessed by using a WHOQoL questionnaire. The age range of the respondents was 25 to 75 years old, male 55.8%, female 44.2%, duration for each HD therapy (3 hours 4.6%, 4 hours 69.8% and 5 hours 25.6%). The research findings have shown that only 25.6% patients met with the HD adequacy requirement, whereas 48.8% respondents had poor QoL and 51.2 % of them had a good in QoL. Statistical analysis using chi square has shown that there was no significant relationship between hemodialysis adequacy and QoL (p value = 0.79). Achievement of high HD adequacy is needed to improve in order to enhance QoL. Further research needs to determine the strength of the disease profiles and clinical characteristics in order to confound QoL in this patient group.Item Efektifitas Kegiatan Pos Yandu dalam Pencegahan Penyakit Diare Paska Banjir di Daerah Pesisir Sungai Siak(2013-03-21) Rahmalia, Siti; ErwinSalah satu masalah kesehatn yang sering terjadi paska banjir adalah diare dan sering terjadi pada anak-anak. Hal ini disebabkan karena fasilitas air bersih yang dibutukan sudah terkontaminasi dengan air banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kegiatas kader pos yandu dalam pencegahan diare paska banjir Penelitian ini didesin dengan menggunakan diskriptif observasional dengan total sampil 15 orang kader Posyandu. Semua responden diambil dari Pos Yandu RW VII, VIII dan XII di Meranti Pandak Rimibai Pesisir. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Data yang terkimipul dianalisa dengan menggunakan distribusi frekwensi. Hasil penelitian menimjukkan bahwa tingkat pengetahuan kader Pos Yandu tentang pencegahan dan penatalaksanaan diare paska banjir sudah baik. Untuk itu perlu dilakukan review ulang dan penyegaran kembali pengetahuan dan skill tenaga kader Posyandu secara reguler sehingga masyarakat akat terhindar dari masalah diare setelah mengalami banjir.Item Efektifitas Kompres Hangat Pada Area Lumbal Terhadap Penurunan Nyeri Pasca Bedah Fraktur Ekstremitas Bawah Di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau(2015-08-10) Putra, Rhomadona Adiaka Dwi; Utomo, Wasisto; Rahmalia, SitiNyeri merupakan masalah umum yang sering terjadi pada pasien pasca bedah fraktur ektremitas bawah. Kompres hangat merupakan salah satu metode nonfarmakologi yang dapat membantu menurunkan nyeri pasca bedah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas kompres hangat pada area lumbal terhadap penurunan nyeri pasca bedah fraktur ekstremitas bawah. Metode penelitian ini adalah Quasi Experimental dengan pendekatan pretest-posttest design with control group menggunakan 30 sampel yang dibagi ke dalam kelompok ekperimen dan kelompok kontrol. Kelompok ekperimen mendapatkan terapi medis dan kompres hangat pada area lumbal pada suhu 370C-400C selama ± 20 menit dan kelompok kontrol hanya mendapatkan terapi medis. Data demografi diambil menggunakan kuesioner, sedangkan intensitas nyeri diukur dengan skala nyeri numerik (Numerical Rating Scale) (0-10). Analisis data demografi mengunakan uji Chi Square dan uji Kolmogorov Smirnov dan nyeri pasca bedah dianalisis dengan uji t Dependen dan uji t Independen. Hasil penelitian menunjukan mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki (83,3%), usia dewasa awal (18-35 tahun) (66,7%), berpendidikan SMA (40%), suku minang (40%), sudah menikah (56,7%), dan tidak bekerja (50%). Hasil analisis bivariat menunjukan adanya perbedaan rata-rata intensitas nyeri pasca bedah yang sangat signifikan sebelum dan sesudah diberikan kompres hangat pada kelompok eksperimen dengan nilai p = 0.00 (p < 0.05). Kelompok kontrol yang tidak diberikan kompres hangat menunjukan perbedaan rata-rata intensitas nyeri pasca bedah yang tidak signifikan dengan nilai p = 0.33 (p > 0.05). Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu intervensi keperawatan untuk mengurangi nyeri pasca bedah pada pasien dengan fraktur ekstremitas bawah.Item Efektivitas Kasus (Case Trigger) Pada Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah Di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau(2015-08-10) Rahmalia, Siti; Utomo, Wasisto; BayhakkiPenelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang menggunakan metode pemberian kasus pemicu pada mata ajar keperawatan medikal bedah I. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam mempelajari mata ajar keperawatan medical bedah I. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa program B 2009 dan didesain dengan menggunakan 2 siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan kompetensi yang dicapai mahasiswa yang signifikan (p=0.01) dengan nilai rata-rata sebelum diberi kasus pemicu 2,21 dan sesudah diberi kasus pemicu menjadi 3,38. Mahasiswa yang mencapai nilai A sebanyak 6,06 %, nilai B 83,31%,dan nilai C 2,12% orang tetapi masih 1,15% mahasiswa yang masih memiliki nilai D. Kata kunci: kasus pemicu, medikal, bedah, hasil belajarItem FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PERAWAT TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI LUKA POST OPERASI PADA PASIEN BEDAH EKSTREMITAS BAWAH(2013-07-11) Nanda Resfi, Yiyi; Rahmalia, Siti; JumainiThe aim of this research is to identify some factors that influence nurse’s behavior to infection prevention of postoperative wound in lower extremities of surgical patients at Arifin Achmad hospitals on 2013. The research used correlative descriptive with cross sectional approach as its design. The sample of this research was 73 nurses who are working at Arifin Achmad Hospital Riau province. The analysis used was univariate using frequency distribution and bivariate analysis using chi-square test. Based on the statistical test (chi-square) results, it is concluded that there is no significant between level of knowledge with prevention infection wound of postoperative surgery with p value=1,000, there is no significant between action with prevention infection wound of postoperative surgery with p value=1,000, and also there is no significant between attitude with prevention infection wound of postoperative surgery with p value=0,922. By the result of this research, it is expected that there is any improvement from education and training for the nurses to minimize the infection transmission of postoperative wound in lower extremities of surgical patients at Arifin Achmad Hospital of Riau Province on 2013.Item Gambaran Status Gizi Pasien Dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)(2015-10-12) Agustianingsih; Rahmalia, Siti; Elita, VenyPenyakit paru obstruktif kronik adalah merupakan penyakit paru akibat menurunnya fungsi dan kapasitas paru yang dapat disebabkan oleh rokok dan sering berefekterhadap penurunan kualitas hidup akibat gizi yang dikonsumsi kurang dari kebutuhan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi status gizi pasien PPOK yang dirawat di rumah sakit Arifin Achmad Pekanbaru. Metode penelitian menggunakan deskriftip dengan melihat status gizi dari pengukuran indeks masa tubuh, lingkar lengan atas, albumin dan kondisi konjungtiva. Penelitian dilakukan terhadap 50 responden yang sedang dirawat. Metode pengambilan data adalah purposive sampling dengan menggunakan lembaran observasi dan data dianalisa menggunakan univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 42% responden memiliki indeks massa tubuh kurang dengan karakteristik memiliki 54% lingkar lengan atas dibawah batas ambang 23,5 cm, 42 % memiliki nilai Albumin rendah, 42% Hemoglobin dibawah normal dan 26 % konjungtiva dalam kondisi Anemis. Kondisi ini terjadi akibat kurangnya nafsu makan karena adanya sesak sehingga pasien cenderung mengalami kekurangan Hemoglobin, kalori dan protein sehingga berpengaruh terhadap proses sintesis albumin dalam sel hati yang dapat menggambarkan status gizi jelek. Berdasarkan hasil penelitian disarankan bagi tenaga kesehatan diruang rawat inap paru-paru untuk melakukan penyuluhan kesehatan secara reguler mengenai gizi yang dibutuhkan penderita gangguan pernafasanterutama PPOK sehingga dapat mencegah dan mengatasi masalah status gizi.Item Identification And Analysis Of Quality Of Life Stroke Patients(2016-01-12) Utomo, Wasisto; Rahmalia, SitiStroke is a degenerative disease of the brain blood vessels that affect physical aspect, psychological aspect, social and environmental aspects. This study aims to determine the quality of life of stroke patients. This research method was descriptive design with simple survey approach. This research was conducted at the Hospital of the National Stroke Bukittingi. against 78 respondents who experienced a stroke taken by accidental sampling technique and met inclusion criteria. Measuring instruments used was WHOQOL- BREEF questionnaire to measure quality of life. The analytical method used is a univariate analysis. The results showed that there were 35 people (44.87%) have a good quality of life and 43 (55.13%) had a poor quality of life. The study concluded that the majority of the quality of life of stroke patients was poor. Based on the results of this study are expected for nurses can provide quality nursing care in patients with stroke to maintain or improve the quality of lifeItem Influencing Factors On The Quality Of Life Of Tuberculosis Patients(2016-01-12) Rahmalia, Siti; Erwin; Huda, NurulImprovement in quality of live has become a focus for the management of chronic disease including Tuberculosis disease. The aim the present study was to investigate factors influencing the quality of life patients with Tuberculosis. Fourty patients were recruit from patient with Tuberculosis were administrated in the pulmonary ward and visiting to pulmonary clinic Arifin Achmad Government Hospital Pekanbaru. World Health Organization Quality of Life (WHOQOL) to assess quality of life status, self-efficacy questioner and self care family questioner. All data were analyzed using chi square. The all of participant were active Tuberculosis. The mean age was 47.2 years and 72% were male. The mean score of the total quality of life was 54.97, while 47.80 was for physical, 59.26 for social, and 59.51 for psychological domains, which showed a higher impairment physical health. In subscale, the mean score of quality of life was lower on lack of family support. The amount of self efficacy of the majority of patients were moderate (41.6%) and it was related to age, job, and level education. There was significantly self-efficacy and self care family influence quality of life on TB patients (p<0.001/ p<0.01). Patients with TB have impaired quality of life on physical health compared with psychological and social health because of symptoms and limitation on physical activities. Hence physical health, self-efficacy and self care family can influence the of quality of life need to be considered while planning intervention to improve the quality of life of patients with TB.Item Manajemen Keperawatan terhadap Pencegahan Penyakit Diare di Daerah Pesisir Sungai Siak Pekanbaru(2013-04-16) Hasneli, Yesi; Utomo, Wasisto; Rahmalia, SitiThe purpose of this study was to determine the effectiveness of health education about management of using the clean water for the prevention of diarrheal diseases after the floods in coastal areas of the Siak River Pekanbaru. Design of this study was a quasi experimental approach "cross-sectional". The experiment was conducted in the Puskesmas Rumbai conducted \ in March and May 2012. Research procedures that provide health education in the intervention group (15 person) on water management for the prevention of diarrheal diseases after the flood and after it was given the post test questions. The control group after being given a pre-test questions are not given health education and immediately following the treatment process at the health center and after treatment given post test questions. The results were in the control group p value is 0.719, which means that there is an increase in knowledge of the respondents and in the intervention group p value is 0.001, which means there is an increased knowledge of the respondent after health education about water management for the prevention the prevention of diarrheaItem Masalah Penderita Tuberkulosis Di Puskesmas Rumbai Pesisir Pekanbaru(2015-08-10) Rahmalia, Siti; Nurcahyati, SofianaTuberkulosis merupakan penyakit kronik yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberkulosis yang sering menyerang paru-paru dan dapat juga organ lain seperti ginjal, tulang dan otak. Penyakit ini akan berakibat buruk atau dapat mengakibatkan kematian jika penatalaksanaanya tidak tepat karena obat yang digunakan menjadi resisten akibat mengkonsumsi obat tidak rutin dan berhenti mengkonsumsi obat sebelum waktunya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi masalah penderita Tuberkulosis selama mengkonsumsi obat berdasarkan jenis obat yang dikonsumsi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan cara menganalisa data dari sistem pendokumentasian penderita Tuberkulosis yang berobat ke Puskesmas Rumbai Pesisir Pekanbaru tahun 2012. Jumlah penderita sebanyak 74 orang. Berdasarkan analisa data mayoritas penderita Tuberkulosis yang dikelolah menggunakan obat anti tuberklosis kategori I ( 97,87% ) dan tingkat keberhasilan setelah dilakukan pengobatan melalui pemeriksaan BTA mengalami perubahan yang positif dimana hasilnya ditemukan bahwa hanya 2,13 % hasil BTA yang positif + dan positif +++, 19,15% positif ++, dan yang negatif sebanyak 76, 60%. Jumlah penderita yang meninggal sebanyak 3 orang. Hal ini terjadi kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor antara lain penderita TBC datang dengan kondisi BTA positif +++ dan nutrisi yang sangat kurang, kurang efektifnya pengawas menelan obat, dan kurangnya kooperatif penderita untuk pengambilan obat. Kondisi ini menperlihatkan bahwa masalah pengobatan penderita Tuberklonis masih memerlukan komitment dari pihak kesehatan, keluarga dan penderita Tuberklosis. Berdasarkan hasil penelitian perlu dipikirkan kembali cara penjaringan kasus Tuberklosis yang lebih efisien melalui pemberdayaan masyarakat sehingga pasien datang tidak dalam kondisi yang sudah berat dan penangan yang lama dengan menggunakan OAT.Item PENINGKATAN KOMPETENSI MAHASISWA PADA MATA AJAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT MELALUI PENERAPAN METODE SEVEN JUMP(2014-05-21) Rahmalia, Siti; ErwinMetode pembelajaran yang berorientasikan pada guru (teacher centre approached) merupakan pola mengajar yang sudah mulai ditinggalkan di lingkungan program studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau terutama pada mata ajar Keperawatan Medikal Bedah. Berbagai metode telah dilakukan selama proses belajar mengajar seperti pemberian kasus pemicu, seminar dan diskusi. Dosen sudah memberi peluang kepada mahasiswa untuk mengekpresikan kemampuan yang dimiliki setiap mahasiswa dalam mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Kondisi ini memupuk motivasi mahasiswa untuk belajar terus menerus (long life learning). Proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik jika seorang dapat menerapkan berbagai metode yang sesuai dengan mata ajar dengan menggunakakan berbagai strategi sehingga suasana belajar tidak membosankan dan mahasiswa belajar secara deep learnig. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dapat menggunakan metode seven jump. Metode ini sangat melatih mahasiswa untuk lebih aktif dan kreatif. Suana belajar di kelas tidak hanya satu arah. Kegiatan belajar menjadi lebih terarah dengan tahap-tahap yang harus dilalui mahasiswa. Keberhasilan penggunaan metode pembelajaran juga perlu memperhatikan tentang tujuan pembelajaran, sifat materi pembelajaran, ketersediaan fasilitas, kondisi peserta didik, dan alokasi waktu yang tersedia (Suprihardi, 2004). Metode pembelajaran seven jump didunia kesehatan sudah banyak dilakukan. pembelajran seven jump merupakan salah satu alternative yang dapat mengatasi kelemahan pada metode pembelajaran traisional (teacher centre approach). Dalam proses pembelajaran mahasiswa dibuat kelompok kecil yang terdiri dari 8-10 orang yang setiap kelompok akan dibimbing oleh seorang tutor. Mahasiswa belajar berdasarkan kasus pemicu yang akan didiskusikan dalam kelompok dengan tujuh tahap yang harus mereka lakukan. Pembahasan materi dilakukan tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama mahasiswa melakukan tahap 1 sampai 5, pertemuan kedua melakukan tahap 6 yaitu self study dan diskusi dengan pakar, dan tahap ketiga adalah diskusi pleno (mahasiswa menginformasikan hasil diskusi dalam kelompoknya ke kelompok lain). Metode digunakan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mencapai kompetensinya. Berdasarkan informasi dari mahasiswa program studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau yang telah menggunakan metode ini mengatakan bahwa semua mahasiswa memiliki peran dan mahasiswa lebih banyak mendapatkan ilmu saat berdiskusi dan belajar secara mandiri dibandingkan jika belajar dengan metode ceramah. Mahasiswa lebih banyak mengetahui istilah-istilah di medis dan keperawatan. Penguasaan model pembelajaran akan mempengaruhi keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran Hal ini sesuai dengan konsep pembelajaran yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No.19/2005 pasal 19 bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif , menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didikItem PERBANDINGAN EFEKTIFITAS SEDUHAN BAWANG PUTIH DENGAN CAPTOPRIL TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI(2013-07-06) Yumiati; Rahmalia, Siti; ArneliwatiThe aims of this research is to analize the effectivity of garlic steeping comparative than captopril for reduce blood pressure to patiens hypertension. The design research is quasy experimental method with non-equivalent control group design which devided into three groups, Total sample in the research is 45 people with 15 people as garlic intervention group, 15 people as captopril intervention group, and 15 people as control group. The sampling technique explored purposive sampling which selected based on inclusion criteria. The equipment was used to measure blood pressure is sphygmomanometer. The patients of garlic intervention groups were given half glass of steeping garlic on three days and the patients of captopril intervention group were given 1 tablet caotipril 12.5 mg on three days, where as control group, were not given. Data analysis applied were univariate and bivariate by using Repeated Anova and one way anova test to show the result. The result of this research showed that mean of the average systolic and diastolic blood pressure before steeping garlic given 157.53 mmHg and 94.00 mmHg, while the average systolic and diastolic blood pressure after a given steeping garlic of 139.33 mmHg and 81.27 mmHg were mean blood pressure decreased significantly after intervention given by p value = 0.000. Whereas in the captopril intervention group diastolic and systolic blood pressure before intervention given 175.33 mmHg and 110.00 mmHg, while the average systolic and diastolic blood pressure after intervention of 149.33 mmHg and 88.33 mmHg with p value =0.000. The conclusion of steeping garlic can reduce blood pressure for patients hypertension and as effective as concumption captopril 12.5 mg.Item The Relationship Between Family Support And Tuberculosis Drug’s Compliance In Pekanbaru(2016-01-13) Septia, Asra; Rahmalia, Siti; Sabrian, FebrianaTuberculosis until now is still a health problem in Indonesia and global. A cross sectional study was conducted determines the relationship between family support and tuberculosis drug’s compliance in Pekanbaru. A total of 58 patients were included in the study that admitted in the ward and came to the respiratory discipline clinic that consume anti tuberculosis drug more than three month. Data collection was done by family support and tuberculosis drug’s compliance questionnaire had been valid (0.96 and 0.79). The questioner had been test to 20 respondent in Petalabumi Hospital . The data was analyzed by chi square test. The result study showed that 74.14% had positive family support and 65.52% was compliance to consume drug for tuberculosis. However there was relationship between family support and tuberculosis drug’s compliance with p value 0.036. Compliance and family support are the great of Tuberculosis control. To improve Tuberculosis drug’s compliance need to understand non-compliance and need to adopt a very and comprehensive view of patient compliance