Browsing by Author "Amri, Amun"
Now showing 1 - 15 of 15
Results Per Page
Sort Options
Item Hydrolysis Pretreatment of Tetraselmis chuii into Glucose by Using Diluted Sulfiric Acid(2016-02-25) Utami, Syelvia Putri; Padil; Syamsiah, Siti; Amri, Amun; Miranda, GildaMicroalga has emerged as third generation in fuel based biomass which converted into several products and its content can be also utilized as model compound. Microalga comprises cellulose, hemicellulose and lignin. These cellulose and hemicellulose can be converted into glucose, as model compound for fuel and chemical production. This study focused on Tetraselmis chuii as feedstock and the hydrolysis pretreatment into glucose conversion by employing diluted sulfuric solution in varied temperature and concentrations. Tetraselmis chuii was used as microalga feedstock since they are distributed in Indonesia’s ocean. In order to obtain fuel or chemical product, microalga need to be pretreated first. This process was conducted with focused on breakdown the linkage between cellulose, hemicellulose or lignin. Glucose was generated from this hydrolysis process. Thus, it would apply as feedstock for bioethanol or furan production which utilized as intermediate compound/building block compound. This study aimed into the significant parameters for Tetraselmiss chuii hydrolysis and their biochemical composition. Experimental result was assayed in quantitative method by using High Performance Liquid Chromatography (HPLC). It was found out that Tetraselmiss chuii contain alpha cellulose and hemicelluloses without lignin present. Moreover, temperature has significant influenced for hydrolysis process than sulfuric acid concentration. The highest glucose temperature was 61 g/L which obtained at 100oC by using 1.25%(v/v) diluted sulfuric acid concentration.Item Influence of The Calcination Temperature And Ratio Of Cao/Hno3 On The Synthesis Of Precipitated Calcium Carbonate From Cockle Shell (Anadara Granosa)(2016-04-22) Purba, Paul Destin; Octavianty, Dhini; Amri, Amun; Zultiniar; YelmidaThe aim of this research is to synthesis the Precipitated Calcium Carbonate (PCC) from Anadara granosa cockle-sheell via carbonation method. The tested variables were the calcination temperatures (700oC, 800oC, and 900oC) and the ratios of between calcium oxide and nitric acid (14:300, 17:300, and 20:300 gr/m)l. The formed nitric calcium was then added by ammonia to pH 12 to start the synthesis of calcium hydroxide followed by flowing it with the carbon dioxide to form white precipitate (PCC). Based on the analysed, the best yield of PCC (84.88%) was obtained at calcination temperature of 900oC with the ratio of 14 gr:300 ml. The X-Ray Diffraction (XRD) and Scanning Electron Microscopy (SEM) characterizations revealed that the type of crystals formed was vaterit and the shape of crystals were round (sphere-like) with a relatively uniform in size, respectively.Item Integrasi Koating Silika – Tembaga Kobal Oksida Berbasis Nitrat pada Substrat Aluminium yang Disintesis Melalui Rute Sol-gel Dip-coating: Sifat Absorptansi dan Emitansi(2016-11-30) Amri, Amun; Fadli, Ahmad; Zultiniar; Zakiah, WildaTelah berhasil disintesis koating silika - tembaga kobal oksida pada substrat aluminium menggunakan metode sol-gel dip-coating untuk aplikasi solar selektif absorber. Lapisan koating antirefleksi silika yang diperoleh dari proses kalsinasi gel tetraethyl orthosilicate (TEOS) melapisi lapisan underlayer tembaga kobal oksida yang diperoleh dari proses kalsinasi gel tembaga kobal berbasis nitrat. Hasil integrasi selanjutnya dikarakterisasi sifat optisnya berupa absorptansi () dan emitansi () secara berturut-turut menggunakan UV-Vis- Nir yang dilengkapi bola integrasi dan FTIR spectrophotometer. Pengaruh jumlah siklus pencelupan – pengeringan (ketebalan) antirefleksi silika terhadap sifat absorptansi dan emitansi dari lapisan hasil integrasi diperlajari. Secara umum terlihat bahwa nilai absorptansi berfluktuasi terhadap peningkatan jumlah siklus pencelupan – pengeringan, dengan nilai absorptansi tertinggi =86,1% ditunjukkan oleh koating silika dengan 3 kali siklus pencelupan-pengeringan. Meskipun demikian absorptansi optimum =82,4% ditunjukkan oleh koating silika dengan 5 kali siklus pencelupan-pengeringan. Nilai emitansi menurun dengan meningkatnya siklus pencelupan-pengeringan koating silika dengan nilai emitansi terendah =4,8% ditunjukkan oleh koating silika yang disintesis dengan 5 kali siklus pencelupan - pengeringan. Penambahan ketebalan antirefleksi silika berdampak positif menurunkan emitansiItem Kesetimbangan Biosorpsi Logam Berat Pb(Ii) Dengan Biomassa Aspergillus Niger(2015-09-28) Listiarini; Putra, Maeko; Amri, Amun; Fadli, Ahmad; Heltina, Desi; ChairulPenelitian Kesetimbangan Biosorpsi Logam Berat Pb2+ dengan Biomassa Aspergillus Niger dilakukan untuk mendapatkan karakteristik dan parameter kesetimbangan biosorpsi yang berguna bagi perancangan unit operasinya. Percobaan diawali dengan pembiakan biomassa Aspergillus Niger sehingga mencapai jumlah yang cukup untuk percobaan. Sejumlah 1 mg biomassa dikontakkan dengan 25 ml larutan logam Pb2+ pada berbagai konsentrasi larutan awal (Co) di dalam erlenmeyer sampai mencapai waktu kesetimbangan, dan dilakukan pada suhu kamar serta pH 5. Dengan menggunakan AAS sampel dianalisa, kemudian diperoleh sederet pasangan data logam yang tersisa dalam larutan (Ce) dan logam terjerap saat kesetimbangan (qe), yang kemudian diplot membentuk kurva kesetimbangan (isotherm) adsorpsi (biosorpsi). Percobaan yang sama dilakukan untuk mendapatkan kurva isotherm adsorpsi pada berbagai variasi suhu dan pH yang lain, yaitu suhu 40 0C dan 50 0C serta pH 3 dan pH 8. Dari percobaan diperoleh waktu kesetimbangan sekitar 24 jam, data kesetimbangan (isotherm) menunjukkan bahwa proses biosorpsi berlangsung optimal pada pH 5 dan suhu kamar (270C) dan adsorpsi yang terjadi merupakan sistem yang komplek dengan kombinasi dari berbagai mekanisme. Nilai konstanta kesetimbangan Langmuir sebesar KL = 0,0295 l/mg dan nilai panas adsorpsi (ΔH) sebesar –0,73225 kcal/mol oK.Item Kinetika Kalsinasi Batu Gamping dalam Kalsinator Fluidisasi Pada Proses Pembuatan Kapur Tohor(CaO)(2012-12-04) Amri, Amun; Saputra, Edy; Setia Utama, PancaData dari Biro Pusat Stalistik menyebutkan Propinsi Riau memiliki potensi sumber daya alam batu gamping yang cukup besar, namun kenyataannya potensi itu belum diolah menjadi produk yang lebih bemilai. Salah satu produk turunan dari batu gamping yaug mempunyai nilai jual yang tinggi adalah kapur tohor. Penelitian ini berupaya mengungkap karakteristik proses dan produk kapur tohor yang dibuat dari batu gamping asal Propinsi Riau. Kaisinasi batu gamping dilakukan dalam furnace dengan panas terfluidisasi dalam kisi batuan dengan variable variasi suhu dan ukuran butir batu gamping. Kapur tohor yang lerbentuk di analisa kandungannya dengan cara volumetri dengan memhuat larutan Ca(OH)2. Tiirasi dilakukan pada larutan tersebui menggunakan 0,5 N H C l . Data massa produk CaO kemudian dikonvorsikan ke data CaCO3 tersisa, yang membentuk data kisietika berupa plot data CaCO3 tersisa VS waktu kaisinasi pada berbagai suhu dan ukuran butir. Analisa data kinetika menunjukkan bahwa konversi maksimum batu gamping menjadi kapur tohor sebesar 78%. Suhu dan waktu kaisinasi optimum yang diperoleh adalah pada suhu 90 C ' selama 1 jam kalsinasi.Item Morfologi Dan Komposisi Koating Tembaga Kobal Oksida Terdeposisi Dengan Teknik Pemintalan Elektrik Sebagai Solar Selektiv Absorber (Ssa)(2016-02-26) Amri, Amun; Munir, Miftahul; Priyotomo, GadangKarakterisasi morfologi dan komposisi koating tembaga kobal oksida yang secara berurut diinvestigasi menggunakan scanning electron microscopy (SEM) dan energy dispersive X-ray (EDX) telah dilakukan untuk aplikasi solar selektif absorber. Koating disintesis dengan metode sol-gel dengan teknik deposisi pemintalan elektrik (elektrospinning). Untuk mengoptimasi kinerja koating, parameter yang relevan berupa konsentrasi sol prekursor serta waktu deposisi divariasikan. Hasil analisa morfologi dari koating yang disintesis menggunakan rasio konsentrasi sol prekursor [Cu]/[Co]=4:1 yang dideposisi selama 15 jam dengan laju alir 15 μL/minute dan tegangan HV 12 kV menunjukkan bahwa struktur mikro dari koating berbentuk serpihan (flake) dengan komposisi empiris kandungan CoO dan CuO sekitar 2:1.Item Optimasi Aktivasi Bentonit Lokal Riau sebagai Adsorben Proses Dehidrasi Etanol Menggunakan Rancangan Percobaan Response Surface Methode-Central Composite Design (RSM-CCD)(2016-02-25) Afrizal; Amri, Amun; SunarnoPenelitian optimasi aktivasi bentonit lokal Riau sebagai adsorben pada proses Dehidrasi Etanol telah dilakukan. Optimasi dilakukan dengan pendekatan statistik menggunakan Response Surface Methode- Central Composite Design (RSM-CCD) dengan faktor yang ditinjau adalah pengaruh konsentrasi larutan asam HNO3 (X1), suhu pemanasan (X2) dan waktu pemanasan (X3) terhadap daya jerap adsorben. Dari percobaan diperoleh model pengaruh variabel proses aktivasi terhadap respon daya jerap yaitu % Jerap = 10,652 + 1,292X1 + 1,481X2 – 0,986X1 2 + 1,596X1X3, dimana variabel suhu merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap daya jerap. Dari plot kontur dan respon permukaan diperoleh prediksi kondisi operasi aktivasi optimum pada konsentrasi HNO3 0,88N, Suhu 85, 23 0C dan waktu aktivasi 3 jam 20 menitItem Pemanfaatan Limbah Serbuk Gergaji Sebagai Bahan Baku Pembuatan Sodium Lignosulfonat Untuk Meningkatkan Kekuatan Beton Mortar: Suatu Studi Pendahuluan(2016-02-25) Amri, Amun; Daud, Syarfi; IzlansyahTelah dilakukan percobaan pendahuluan penggunaan sodium lignosulfonat (SLS) pada pembuatan beton mortar. SLS yang dipakai diperoleh dari proses pemasakkan langsung biomassa serbuk gergaji menggunakan pelarut sodium bisulfit. Dalam reaktor batch serbuk gergaji dicampur dengan larutan sodium bisulfit (pH 4,5) dengan rasio berat serbuk : pelarut adalah 1:15. Selanjutnya reaktor ditutup rapat dan dipanaskan secara perlahan sampai mencapai suhu 1600C selama 3 jam, kemudian dipertahankan selama 2 jam, selanjutnya pemanas dimatikan. Serbuk SLS yang diperoleh setelah melewati proses pemisahan, digunakan secara langsung pada adonan semen-pasir-air. Dari uji kuat tekan diketahui bahwa secara umum beton yang diberi sodium lignosulfonat memiliki kuat tekan yang relatif lebih baik dari beton tanpa penambahan SLS. Namun demikian tidak terlihat nyata pengaruh variasi konsentrasi SLS dan faktor air-semen (FAS) terhadap kuat tekan beton. Kenaikan kuat tekan beton tertinggi diperoleh dari pengujian sampel beton 0,5% SLS dan FAS 0,5 yaitu kenaikan 66,165 %.Item PENGARIUH PENAMBAHAN LARUTAN SODIUM LIGNOSULFONAT BERBASIS SERBUK GERGAJI SEBAGAI WATER REDUCING ADMIXTURE UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN TEKAN BETON MORTAR(2013-03-07) Khairat; Yelmida; Amri, AmunSodium Lignosuifonat (SLS) merupakan senyawa turunan lignin yang mengalami sulfonasi. Pada penelitian ini Sodium Lignosuifonat (SLS) dibuat dari limbah serbuk gergaji dengan sodium bisulfit (NaHSOs) dan kemudian digunakan sebagai aditif "Water Reducing Admixture" (WRA) pada beton. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh SLS sebagai aditif dalam campuran beton berdasarkan jumlah penambahan SLS dan pengurangan volume air yang digunakan. Kondisi optimal yang diperoleh dari penelitian yaitu dengan kuat tekan yang dihasilkan 31,480 kg/cm^ pada campuran beton dengan penggunaan SLS 0,5% dari berat air dan pemakaian air 0,5 fraksi berat dari semen. Angka ini diatas kuat tekan beton tanpa penambahan SLS (kenaikan 66,165%).Item PENGOLAHAN AIR TERPRODUKSI MIGAS DI KECAMATAN MINAS BERBASIS ADSORBSI LOGAM BORON DAN BARIUM MENGGUNAKAN ADSORBEN ALAMI(2019-11) Ilham, Ilham; Amri, Amun; Anita, SofiaThe produced water (PW) is wastewater generated from the extraction of oil and gas production. The PW from Minas oilfiledis around 13.5 million m3 per day and contains metals thatare boron (B) = 7,46±0,13 mg/L as B3+and barium (Ba) = 1,43±0,11 mg/Las Ba2+. Both metal contents are over the quality standards according to PP. No. 82 in 2001 (max. 1,00 mg/L). PW is a potential source to supply the water needs of the society in Minas District. So that PW can be utilized, it needs an effective treatment method to reduce of B and Ba contents by adsorption. The natural adsorbents are used to adsorb and more available in nature are rice husk (RH), commercial charcoal (CC) and bentonite clay (BC). The present study was aimed at the reduction of B and Bain Minas oilfield PW using RH, CC, and BC as adsorbents via batch process. Variable applied were adsorbent dosage (1, 5, 10, and 20%w/v) and cantact time (3, 12, 24, and 48 hours). The optimum result was exhibited by adsorption process using CC with dosage = 20%w/v and detention time of 3 hours which reduced B up to 96,2% and Ba = 99,3%. Through this process, the PW after treatment containedB = 0,28±0,02 mg/L as B3+and Ba = 0,01±0,01 mg/L as Ba2+. According to PP. No. 82 in 2001, the B and Ba in the PW after adsorption process is lower than 1,00 mg/L (Class I). It is concluded the PW after adsorption treatment can be used as raw material for drinking water and other usages.Item PERANCANGAN PROTOTIPE ROTATING DISK MEMBRANE MODULE SISTIM ULTRAFILTRASI-DIAFILTRASI UNTUK PEMURNIAN SODIUM LIGNOSULFONAT BERBASIS SERBUK GERGAJI(2014-02-06) Herman, Syamsu; Amri, AmunTujuan jangka panjang penelitian ini adalah menghasilkan senyawa sodium lignosulfonat (SLS) kemurnian tinggi berbasis limbah serbuk gergaji yang dapat dipakai sebagai material pembentuk komposit polielektrolit membran (PEM) menggantikan Nafion® pada teknologi Direct Methanol Fuel Cell (DMFC). Dengan demikian akan memperbesar kandungan komponen lokal Indonesia pada teknologi tersebut. Sedangkan target khusus yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah membuat prototipe modul disk membran berputar (rotating disk membrane module, RDMM) sistim ultrafiltrasi-diafiltrasi untuk memurnikan SLS berbasis serbuk gergaji. Penelitian diawali dengan penyiapan SLS dengan cara hidrolisis dan sulfonasi (simultan) serbuk gergaji kayu kulim dalam reaktor bertekanan mengunakan pelarut sodium bisulfit (NaHSO3). Sedangkan desain dasar modul disk membran berputar diadopsi dan dimodifikasi dari penelitian Sangita (2006). Selanjutnya SLS diumpankan ke modul membran. Penelitian tahun pertama difokuskan untuk melihat pengaruh variabel proses terhadap fluk permeat beserta optimasinya, tahun kedua difokuskan pada penentuan konstanta perancangan alat melalui studi kinetika yang bertitik tolak dari kondisi optimal hasil penelititian tahun pertama, dan tahun ketiga fokus pada pembuatan dan pengujian prototipe alat. Hasil penelitian tahun pertama menunjukkan bahwa kondisi operasi optimal (fluks besar dan gradien fouling kecil) terjadi pada putaran membran-pengaduk masing-masing sebesar 100 rpm dengan arah berlawanan dan jarak antara membran-pengaduk 4 cm. Pengubahan bentuk pengaduk dan penambahan gelembung udara di antara celah membran dan pengaduk tidak cukup bermanfaat. Secara keseluruhan, penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan paket teknologi yang dapat diaplikasikan dalam masyarakat baik industri kecil maupun besar dalam memurnikan SLS berbasis serbuk gergaji dengan biaya murah, efektif dan efisienItem Produksi Surfaktan Sodium Lignosulfonat Dari Limbah Pelepah Sawit Dengan Proses Arbiso Termodifikasi(2015-07-02) Amri, Amun; Zulfansyah; Fermi, M. IwanSecara umum penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah pelepah tanaman kelapa sawit menjadi produk surfaktan sodium lignosulfonat menggunakan metode sulfonasi yang efektif, efisien dan memungkinkan dilaksanakan dalam skala industri kecil/menengah serta memenuhi konsep ramah lingkungan. Pelepah sawit merupakan limbah perkebunan kelapa sawit yang jumlahnya sangat besar dan tersedia sepanjang tahun, sementara surfaktan merupakan bahan yang banyak dibutuhkan dan masih diimpor, sehingga dengan demikian dua hal tersebut seharusnya dapat saling dipertemukan. Penelitian ini merupakan salah satu usaha untuk mempertemukan kepentingan-kepentingan tersebut. Secara khusus, penelitian tahun pertama bertujuan mendapatkan karakteristik dan kondisi proses sulfonasi yang optimal menggunakan pensulfonat berbahan baku sodium (meta) bisulfit beserta pengaruh variabel suhu, pH dan rasio terhadap rendemen surfaktan sodium lignosulfonat (SLS). Penelitian tahun pertama ini sekaligus mendapatkan data kandungan lignin pelepah sawit. penyisipan gugus sulfon pada lignin serta unjuk kerja dasar produk surfaktan yang dihasilkan berupa sifat kelarutan dalam air dan sifat polidispersitas. Hasil penelitian tahun pertama ini merupakan dasar bagi perancangan proses produksi sodium lignosulfonat yang optimal berbasis pelepah sawit dengan pelarut NaHSO:, (proses arbiso termodifikasi).Item Sol-Gel Process in the Synthesis of Cobalt Based Metal Oxides as Solar Selective Absorber Thin Film Coatings for Photothermal Collector(2016-02-25) Amri, AmunCobalt-based metal oxide thin film coatings have been successfully deposited on highly reflective aluminum substrates via sol–gel dip-coating process. The coating’s surface composition, surface topography and morphology as well their optical properties were probed using X-ray photoelectron spectroscopy (XPS), atomic force microscopy (AFM), scanning electron microscopy (SEM), and UV-Vis-Nir spectrophotometry, respectively. The XPS spectra indicated that the coatings contained the mixed cobalt based metal oxides. Topographical and morphological investigations showed that the copper-cobalt oxide coating had the roughest surface with contour in range of 120 nm compared with other two coatings. The copper cobalt oxide coatings also exihibed a distinct optical property and behaved as solar selective absorber. Variation in withdrawal rate and dip-drying cycles confirmed that the copper cobalt thin film coating had a very tuneable absorptance value with the highest absorptance (α=80.2%) was achieved when the coating was created using six times dip-drying cycles with the withdrawal rate of 120 mm/min. Simplicity and safe in the synthesis process as well as the optical features of the copper–cobalt coatings imply good prospects for future application as a solar absorber coating material for photothermal collector application, though they still need further engineering to improve optimal performance.Item Synthesis of Copper Oxide Thin Film Via Sol-Gel Dip-Coating Route For Spectrally Selective Absorber Material(2016-04-22) Amri, Amun; Herman, SyamsuCopper oxide thin film coatings have been successfully coated on reflective aluminium substrates via facile sol–gel dip-coating route for spectrally selective absorber (SSA) application. For quantitatively analysis, the reflectance spectra obtained from UV-Vis-NIR and FTIR equiped with the integration spheres were used to measure the absorptance and emitance values, respectively. To optimize the performance, relevant parameters such as the concentration of sol precursor and the dip-drying cycle were investigated. The increase of the concentration of copper sol precursor in range of 0.1 - 0.3 M increased the absorptance value, likewise with the increase of the dip-drying cycles. The maximum absorptance of =72% with a spectrally selective absorber profile was achieved by a SSA material synthesized using 0.3 M copper nitrate, 0.3 M propionic acid, and 8 times dip-drying cycles. The emitance value of =6.63% for this coating was recorded. Good optical performance of spectrally selective absorber and the operational simplicity of the synthesis process make this coating have high prospect as spectrally selective absorber materialItem Synthesis of Copper-cobalt-titanium Based Thin Film Coating on Aluminum Substrate via Reproducible Sol-gel Process for Durable Solar Selective Absorber(2016-12-13) Amri, Amun; Fadli, AhmadMatahari merupakan sumber energi yang tak terbatas dan bersifat ramah lingkungan. Radiasi matahari dapat dikonversi menjadi energi listrik secara langsung (melalui photovoltaic) maupun tidak langsung melalui konversi panas menggunakan kolektor solar thermal. Komponen kunci yang menentukan efisiensi dari solar thermal kolektor adalah lapisan tipis pada permukaan kolektor yang menyerap radiasi matahari secara selektif dan mengkonversinya menjadi energi panas pada fluida kerja atau biasa disebut solar selektif absorber (SSA). SSA yang beredar dipasaran saat ini adalah berbasiskan pada metode sputtering/vakum dan metode elektrokimia. Namun permasalahannya adalah bahwa metode-metode ini masih memiliki kendala terutama pada biaya produksi yang tinggi (metode sputtering/vakum) dan tidak ramah lingkungan (metode elektro-platting). Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah menghasilkan produk (SSA) yang bekualitas tinggi dengan proses produksi yang berbiaya murah dan bersifat ramah lingkungan. Adapun target khusus dari penelitian yang diusulkan ini menghasilkan SSA tembaga kobal oksida berkualitas tinggi dengan proses yang reproducible, simpel dan ramah lingkungan dengan metode sol-gel menggunakan prekursor tembaga dan kobal nitrat dengan penambahan lapisan silika antirefleksi. Untuk mengimplementasikan hal ini, penelitian akan dilakukan dalam beberapa tahap. Pertama adalah investigasi konsentrasi sol tembaga dan kobal nitrat dan ketebalan lapisan film tipis yang memberikan absorptansi dan emitansi optimum. Kedua adalah karakterisasi struktural, morfologi dan komposisi permukaan serta sifat adhesi dan kekerasan koating. Ketiga adalah investigasi sifat optik optimum lapisan SSA terintegrasi silika antirefleksi, dan yang terakhir adalah karakterisasi mekanik SSA terintegrasi silika antirefleksi.