CSR-Fisheries and Marine
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing CSR-Fisheries and Marine by Author "Riauwaty, Morina"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item Studi morfologi dan molekuler Clinostomum Complanatum (Digenea, Clinostomidae) pada ikan air tawar di yogyakarta(2013-05-28) Riauwaty, MorinaClinostomiasis adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh trematoda digenea Clinostomum complanatum atau lebih dikenal dengan “yellow grub”. Parasit ini bersifat zoonotik yang menyebabkan penyakit “laryngo-pharingitis” dan dapat mengakibatkan kematian karena terjadi Asphyxia pada manusia (Kifune dan Kousaka, 1994; Vianna et al., 2005). Penularan pada manusia dapat terjadi bila memakan ikan mentah yang terinfeksi Clinostomum complanatum atau memakan ikan yang tidak dimasak secara sempurna. Kasus ini terjadi pertama sekali di Jepang (Yamashita, 1938; Kifune et al., 2000), Israel (Witenberg, 1944), India (Cameron, 1945), Korea (Chung et al., 1995a), Thailand (Chung et al., 1995a; Tiewchaloern et al., 1999) dan Iran (Kifune et al., 2000). Infeksi Clinostomum complanatum pada ikan air tawar di Indonesia mengakibatkan kematian ikan, kegagalan dalam usaha budidaya ikan dan kerugian ekonomi (Mitchell, 1995). Ikan yang terinfeksi parasit ini menunjukkan gejala perubahan tingkah laku, pertumbuhan ikan terganggu, berat badan menurun, kehilangan napsu makan, frekuensi berenang berkurang, warna tubuh pucat, pergerakannya menjadi lambat (Lacerda et al., 2008; Mwita dan Nkwengulila, 2008). Ikan akan mati jika ditrasportasikan dalam jarak jauh (Lo et al.,1982). Akibat adanya kasus ini, maka penelitian tentang morfologi dan molekuler Clinostomum complanatum terus berkembang. Selama ini informasi tentang identifikasi yang akurat untuk mendiagnosa suatu penyakit dan menanggulangi penyebab penyakit di Indonesia masih terbatas, oleh sebab itu penemuan spesies baru pada suatu daerah dapat digunakan sebagai alat diagnostik suatu penyakit. Berdasarkan uraian tersebut maka penelitian tentang studi morfologi dan molekuler Clinostomum complanatum di Yogyakarta perlu dilakukan sebagai data awal untuk mengetahui kekerabatan parasit di Indonesia.