DSpace Repository

Probiotik: Prospek Dan Implementasi Dalam Bidang Makanan Fungsional Dan Kesehatan

Show simple item record

dc.contributor.author Pato, Usman
dc.date.accessioned 2012-11-12T08:07:30Z
dc.date.available 2012-11-12T08:07:30Z
dc.date.issued 2012-11-12
dc.identifier.other wahyu sari yeni
dc.identifier.uri http://repository.unri.ac.id:80/handle/123456789/482
dc.description.abstract Sehat merupakan kondisi tubuh yang diidamkan oleh semua orang. Guna mempertahankan tubuh dalam kondisi yang sehat, seseorang harus mengatur pola dan gaya hidup sedemikian rupa, misalnya dengan tetap mempertahankan pola makan sehat yang di dalam pelajaran Gizi dan Pangan sering disebut “4 sehat 5 sempurna”, melakukan olah raya atau aktivitas fisik secara teratur dan menjaga kondisi lingkungan tempat tinggal yang kondusif dalam menunjang hidup sehat. Bila seseorang telah terserang suatu penyakit, ia akan berusaha untuk mencari terapi atau obat termasuk antibiotik yang sesuai agar dapat kembali hidup sehat dan normal seperti sedia kala. Antiobiotik ditiliti pertama kali oleh seorang mahasiswa Kedokteran berkebangsaan Perancis yang bernama Ernest Duchesne pada tahun 1896, dan kemudian diisolasi dan diidentifikasi oleh seorang dokter berkebangsaan Skotlandia yang bernama Alexander Fleming pada tahun 1928. Penisilin merupakan antibiotik pertama yang diisolasi dari kapang tanah Penicillium yang dapat menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri penyebab penyakit. Pemakaian antiobiotik telah menyelamatkan nyawa sekian banyak orang dalam waktu 45 tahun ini. Namun sayang baru sekitar 4 tahun digunakan, sudah mulai bermunculan mikroba yang resisten terhadap penicillin misalnya Staphylococcus aureus. Bakteri ini sebenarnya tidak berbahya dan biasanya hidup pada permukaan kulit manusia, namun dapat menyebabkan penyakit misalnya pneumonia dan toxic shock syndrome bila Staphylococcus aureus tumbuh secara tak terkendali atau memproduksi suatu toksin. Menyusul kemudian ditemukan bakteri yang resisten terhadap penisilin yaitu Staphylococcus pneumonia pada tahun 1967 dan Enterococcus faecium pada tahun 1983. Penemuan penisilin memotivasi para ilmuwan untuk mencari antiobiotik lainnya seperti tetrasikilin, eritromisin dan lain-lain dari berbagai mikroba. Pemakaian antibotiotik yang tidak sesuai dosis dan aturan yang ditentukan akan menyebabkan munculnya berbagai jenis mikroba baru yang resisten terhadap antiotik tersebut. Hal ini berdampak lebih lanjut pada munculnya berbagai penyakit infeksi yang tidak dapat diobati dengan antiobiotik yang bersangkutan. en_US
dc.description.provenance Submitted by wahyu sari yeni (ayoe32@ymail.com) on 2012-11-12T08:07:30Z No. of bitstreams: 1 Usman.pdf: 259576 bytes, checksum: b740c24527a4fe99f13b08b39fb6bb07 (MD5) en
dc.description.provenance Made available in DSpace on 2012-11-12T08:07:30Z (GMT). No. of bitstreams: 1 Usman.pdf: 259576 bytes, checksum: b740c24527a4fe99f13b08b39fb6bb07 (MD5) en
dc.language.iso en en_US
dc.title Probiotik: Prospek Dan Implementasi Dalam Bidang Makanan Fungsional Dan Kesehatan en_US
dc.type Article en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account