Persepsi Masyarakat Nelayan Terhadap Perairan Kota Dumai

No Thumbnail Available

Date

2013-05-28

Journal Title

Journal ISSN

Volume Title

Publisher

Abstract

Nelayan telah hidup dalam suatu organisasi kerja secara turun menurun tidak mengalami perubahan berarti sejak dari dahulu sampai sekarang, kelas pemilik sebagai juragan kesejahteraan relatif lebih baik karena menguasai faktor produksi. Kelas lainnya merupakan kelompok mayoritas adalah pekeija dan penerima upah, kelompok inilah yang terus menerus berhadapan dan digeluti dengan kemiskinan. Jika dibanding kelompok miskin lairmya, nelayan buruh atau nelayan tradisional dapat digolongkan sebagai lapisan yg paling miskin ( Winaryu dan Santiasih, 1993 ) Rendahnya tingkat pendidikan nelayan akan selalu menempatkan nelayan berada pada kemiskinan. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Satria (2001) bahwa penyebab kemiskinan pada nelayan tingkat pendidikan yang rendah, sehingga tingkat teknologi, inovasi dan penyerapan informasi menjadi rendah lalu menyebabkan produktifitas rendah. Ditambahkan oleh Kusnadi (2000). penyebab lain terjadi kemiskinan pada masyarakat nelayan adalah tekanan kehidupan yg dihadapi, fluktuasi musim ikan, keterbatasan kemampuan teknologi penangkapan dan konservasi hasil ikan, daya serap pasar lokal yang terbatas, jaringan pemasaran yang dianggap merugikan nelayan sebagai produsen, sistem bagi hasil yang timpang serta oi^anisasi koperasi yang tidak berfungsi dengan baik, sehingga nelayan tradisional dan nelayan buruh merupakan kelompok sosial yang paling terpuruk tingkat kesejahteraannya.

Description

Keywords

Citation