Abstract:
Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas yang penting dan strategis di
daerah Riau karena peranannya cukup besar dalam mendorong perekonomian
rakyat, terutama bagi petani perkebunan. Sampai tahun 2002 luas areal
perkebunan kelapa sawit telah mencapai 1.312.661 ha. Untuk masa akan datang
luas areal kelapa sawit akan terus berkembang, karena tingginya animo
masyarakat terhadap usahatani kelapa sawit. Ini terbukti semakin berkembangnya
perkebunan kelapa sawit secara swadaya. Perkembangan luas areal perkebunan
tersebut akan diikuti oleh produksi tandan buah segar (TBS). Masalah yang
dihadapi oleh petani kelapa sawit adalah adanya distorsi harga TBS antara petani
plasma dengan petani swadaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1)
multiplier effect yang diciptakan dari kegiatan perkebunan kelapa sawit dan
dampaknya terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat pedesaan; 2) daya
dukung wilayah terhadap pengembangan industri hilir kelapa sawit di daerah Riau.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa; 1) Kegiatan perkebunan kelapa sawit
menciptakan multiplier effect sebesar 2,48 dan meningkatkan indek pertumbuhan
kesejahteraan petani pada tahun 2003 sebesar 1,74 persen; 2) Daya dukung
wilayah sangat mendukung pembangunan industri hilir kelapa sawit (PKS).