PRODUKSI BIOFUEL DARI ASAM LEMAK SAWIT DISTILAT
No Thumbnail Available
Date
2013-04-01
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Pengolahan CPO (Crude Palm Oil) sebagai bahan baku industri hilir
berbasis oleokimia diawali dengan proses pemurnian CPO sehingga diperoleh
RBDPO (refined bleached deodorized palm oil). Pada proses ini akan terpisah
asam lemak sawit distilat sebagai limbah. Asam lemak sawit distilat merupakan
hidrokarbon rantai panjang sehingga dapat direngkah menjadi biofuel. Penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa asam lemak sawit distilat dapat direngkah
menjadi biofuel menggunakan katalis zeolit sintesis (dipreparasi dari fly ash
sawit) dengan konversi reaksi mencapai 98,7% pada temperatur 280oC. namun
selektivitas reaksi ke arah pembentukan biofuel masih rendah (masih terbentuk
senyawa kimia lain).
Penelitian ini bertujuan merengkah asam lemak sawit distilat sebagai
bahan baku untuk produksi biofuel dengan menggunakan katalis zeolit alam yang
dikombinasi dengan logam transisi (Ni, Mo, Co, Fe dan Cu). Hasil yang dicapai
adalah untuk mendapatkan data kondisi proses yang optimum dari reaktor
perengkahan katalitik skala laboratorium yang selanjutnya dapat dijadikan data
untuk teknologi tepat guna, publikasi artikel di jurnal nasional terakreditasi serta
HKI.
Teknologi pengolahan biofuel dari asam lemak sawit distilat akan dapat
dimanfaatkan oleh industri pengolahan dan pemurnian minyak sawit maupun
industri hilirnya untuk bahan bakar mesin-mesin produksi maupun alat
transportasi buah sawit dari kebun ke lokasi pengolahan. Selain itu, masyarakat di
sekitar industri pengolahan sawit yang umumnya berlokasi jauh dari sumber
bahan bakar minyak, dapat mengaplikasikan teknologi ini untuk memproduksi
bahan bakar sendiri. Akibat lokasinya yang jauh dari sumber bahan bakar minyak,
menyebabkan daerah-daerah ini sering mengalami kekurangan pasokan bahan
bakar dan harganya juga lebih tinggi akibat biaya transportasi bahan bakar.
Masyarakat pedesaan dapat memanfaatkan bahan bakar ini sebagai bahan bakar
kompor. Oleh karena itu, penting diupayakan pemanfaatan limbah asam lemak
sawit distilat sebagai sumber bahan bakar alternatif guna mewujudkan industri
ataupun desa mandiri energi, yang selanjutnya akan bermuara pada peningkatan
perekonomian masyarakat.
Yield tertinggi diperoleh sebesar 52% menggunakan katalis Zeolit Aktif
pada konsentrasi asam 3 N pada temperatur 380oC. Senyawa utama yang
diperoleh yaitu pentadecane sebanyak 32,22% dan asam palmitat sisa sebesar
6,17%. Perengkahan asam lemak sawit distilat menggunakan katalis Cu/Zeolit,
Fe/Zeolit, FeMo/Zeolit, Ni/ Zeolit dan NiMo/Zeolit tidak memberi yield biofuel
yang lebih tinggi dari katalis Zeolit Aktif pada konsentrasi asam 3 N. Proses
perengkahan asam lemak sawit distilat dengan berbagai katalis menghasilkan
senyawa utama berupa pentadecane. Senyawa lainnya yaitu hexane, octane,
tridecane, octadecane, pentadecane serta heptadecane.
Description
Keywords
asam lemak sawit distilat, biofuel, logam transisi, perengkahan katalitik, zeolit