Optimasi Saponifikasi Dan Evaluasi Mutu Sabun Padat Dari Minyak Goreng Bekas Makanan Jajanan Di Kota Pekanbaru

No Thumbnail Available

Date

2012-10-21

Journal Title

Journal ISSN

Volume Title

Publisher

Abstract

Survey yang dilakukan kepada pengembangan makanan jajanan di sekitar kKecamatan Tampan Kota Pekanbaru membuktikan bahwa minyak goreng yang digunakan oleh pedagang makanan jajanan tidak pernah dibuang, minyak ini digunakan secara terus menerus dengan total periode penggorengan sebanyak 10-13 kali untuk menggoreng makanan jajanan nabati. Hasil penelitian Hamzah dan Ayu (2008) menunjukkan bahwa minyak goreng bekas ini sudah tidak layak lagi di konsumsi, ditandai dengan perubahan sifat fisiko-kimia antara lain kadar kotoran 6,084%, kadar asam lemak bebas 0,428%, bilangan peoksida 53,908Meq/Kg, bobot jenis 0,914 dan bilangan iod 32,429 setelah 10kali penggunaan. Minyak goreng bekas dapat mengandung senyawa peroksida, hidroperoksida, polimer hidrokarbon, keton, epoksida senyawa siklik dan senyawa lain yang bersifat karsinogenetik. Jika dikonsumsi secara langsung senyawa tersebut dapat mengganggu kesehatan tubuh seperti timbulnya penyakit kronik multifaktor (Minihane and HArland, 2007), kanker, pengendapan lemak dalam pembuluh darah, menurunnya daya cerna lemak, iritasi saluran pencernaan, pembengkakan organ tubuh, depresi pertumbuhan (Ketaren,1986)keruskan hati dan sel ginjal tikus wistar yang diberi pakan minyak yang telah rusak (Totani and Ojiri,2007).

Description

Keywords

Citation

Collections