KELIMPAHAN ARTIODACTYLA MANGSA HARIMAU SUMATERA DENGAN BANTUAN KAMERA JEBAK DI SUAKA MARGASATWA BUKIT RIMBANG BUKIT BALING

Abstract

Keberadaan harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) bergantung pada kelimpahan satwa mangsa yang tersisa di habitat alaminya. Namun, tidak banyak yang mengetahui tentang hal ini tetapi di seluruh daerah yang terdapat kehadiran kucing besar telah dikonfirmasi positif, seperti suaka margastwa bukit rimbang bukit baling di Provinsi Riau. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengeksplor keragaman spesies satwa yang berpotensi sebagai mangsa harimau Sumatera; dan (2) untuk mengetahui kelimpahan satwa tersebut. Penelitian ini menggunaka 20 pasang kamera jebak di 20 sel berukuran 2 km x 2 km, selama 1.712 hari kamera-efektif antara November 2011 dan Februari 2012. Penelitian ini fokus kepada Ardiodactyla, berhasil memperoleh 513 gambar independen yang terdiri dari lima spesies, yaitu: babi jenggot (Sus barbatus), kijang (Muntiacus muntjak), babi hutan (Sus scrofa), rusa sambar (Cervus unicolor), dan kambing hutan (Capricornis sumatraensis). Berdasarkan Relative Abundance Index (RAI) dari setiap spesies, memperkirakan bahwa babi jenggot (RAI=20.67) merupakan satwa paling melimpah dan kemungkinan merupakan mangsa paling penting dari harimau yang terancam punah yang hidup di suaka margasatwa bukit rimbang bukit baling.