Abstract:
Bahan pengisi (filler) pada HRS-WC sangat dibutuhkan untuk menambah kadar aspal agar
campuran aspal panas mempunyai durabilitas tinggi dan mencegah terjadinya bleeding dengan
batasan nilai minimal stabilitas 800 kg dan batasan rongga pori 3 – 5 %. Karakteristik filler yang
mempunyai jumlah permukaan yang luas sangat mendukung penyerapan aspal. Material filler
untuk bahan HRS-WC biasanya didapatkan dari abu batu dan sangat sulit diproduksi. Sebagai
bahan alternatif, abu terbang terbang hasil dari pembakaran kulit kayu pada pengolahan bubur
kertas PT. RAPP mempunyai karakteristik bahan filler.
HRS-WC adalah jenis aspal campuran panas durabilitas tinggi karena mempunyai kadar aspal
dan filler yang lebih banyak dibandingkan aspal campuran panas jenis lainnya. Pada penelitian ini
dibuat 60 unit sampel, untuk melihat pengaruh penambahan abu terbang pada HRS-WC yang
dicampur dengan variasi abu terbang 0 %, 6 %, 10 % dan 12 % dan variasi aspal 5 %, 5,5 %, 6 %,
6,5 % dan 7 %.
HRS-WC dengan 0 % abu terbang (tanpa abu terbang) menghasilkan stabilitas 1267 kg dan
rongga pori 8,201 %, HRS-WC dengan 6 % abu terbang menghasilkan stabilitas 1000 kg dan
rongga pori 3,633 %, HRS-WC dengan 10 % abu terbang menghasilkan stabilitas 1033 kg dan
rongga pori 3,558 %, HRS-WC dengan 12 % abu terbang menghasilkan stabilitas 1300 kg dan
rongga pori 3,786 %. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa abu terbang sebesar 6 %, 10 % dan
12 % dapat dipergunakan sebagai filler pada HRS-WC.