dc.description.abstract |
Teripang pasir (Holothuria scabra J) merupakan salah satu komoditas
perikanan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi karena dapat dimanfaatkan
sebagai biofarmaka dan sebagai makanan kesehatan, serta sebagai bahan baku
berbagai industri. Hasil penelitian menujukkan teripang memiliki kandungan
protein tinggi yaitu 55-65% (kondisi kering) dan asam amino yang lengkap.
Diduga kandungan protein dengan asam amino yang lengkap ini dapat
dimanfaatkan untuk membantu mencegah penyakit diabetes mellitus (DM)
terutama sebagai penstimulasi sekresi insulin oleh sel beta pankreas sehingga akan
menurunkan kadar glukosa darah penderita DM.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendapatkan jenis asam
amino pada protein teripang yang berperan sebagai stimulator sekresi insulin oleh
sel beta pankreas tikus model dan DM. Secara khusus penelitian ini bertujuan
untuk: (1) Mengetahui komposisi kimia daging teripang, (2) Mendapatkan
ekstrak, hidrolisat, dan isolat protein teripang serta kandungan kimianya meliputi
protein, kadar asam amino bebas, jenis asam amino total dan bebas penyusun
protein teripang, dan (3) Menentukan dosis ekstrak, hidrolisat dan isolat yang
bersifat hipoglikemik pada tikus dalam keadaan hiperglikemik sesaat. Penelitian
ini dilakukan selama 2 (dua) tahun dengan 5 (lima) tahap yaitu: (1) Persiapan dan
analisis kimia (proksimat) daging teripang, (2) Pembuatan dan analisis asam
amino penyusun protein pada ekstrak, hidrolisat dan isolat, dan (3) Uji efek
hipoglikemik ekstrak, hidrolisat dan isolat pada tikus coba.
Hasil penelitian menunjukkan proporsi antara bagian tubuh daging: jeroan
dan gonad: kulit: air dan kotoran adalah 4:3:2:1 (b/b). Proksimat kandungan
nutrisi daging teripang adalah protein (9,94%bb), kadar lemak (0,54%bb), kadar
abu (1,86%bb), kadar air (87,03%), dan karbohydrat (0,64% by different).
Sedangkan proksimat tepung daging teripang adalah protein (61,31%), kadar
lemak (3,68%), kadar abu (12,52%), kadar air (9,13%), dan karbohydrat (0,64%
by different) dengan rendemen sebesar 10,16%. Proses ekstraksi untuk
mendapatkan konsentrat protein diperoleh dengan rendemen sebesar 9,87%,
pembuatan hidrolisat dengan rendemen 48,33-53,67%, sedangkan isolat dengan
rendemen rata-rata 8,32%. Kandungan asam amino total pada konsentrat,
hidrolisat dan isolat didominasi oleh asam amino prolin dan asam glutamat, yaitu
5,17 dan 3,23% untuk konsentrat, 7,45 dan 6,03% untuk hidrolisat, serta 6,33 dan
5,80 utuk isolat protein daging teripang. Hasil uji daya hambat enzim α-
glukosidase menunjukkan hidrolisat protein teripang mempunyai aktivitas daya
hambat tertinggi terhadap enzim α-glukosidase yaitu 86,25% pada konsentrasi 500
ppm, 74,14% (300 ppm), dan 71,74% (100 ppm). Isolat protein teripang 73,24%
pada konsentrasi 500 ppm, 66,52% (300 ppm), dan 58,15% (100 ppm).
Sedangkan konsentrat protein teripang 59,19% pada konsentrasi 500 ppm, 52,02%
(300 ppm) dan 46,34% (100 ppm). Hasil uji aktifitas hipoglikemik
memperlihatkan hidrolisat protein daging teripang dengan dosis 300 mg/kg bb,
sudah memperlihatkan daya hipoglikemiknya pada menit ke-30 dengan kadar gula
darah 98,2 mg/dl. Untuk isolat baru memperlihatkan daya hipoglikemiknya pada
menit ke-90 denga kadar glukosa darah tikus 95,2 mg/dl. Sedangkan konsentrat
dengan dosis 300 mg/kg bb, memperlihatkan daya hipoglikemiknya pada menit
ke-90 dengan kadar glukosa darah tikus 89,3 mg/dl. Oleh karena itu dosis 300
mg/kg bb baik untuk hidrolisat, isolat dan konsentrat merupakan perlakuan terbaik
pada uji hipoglikemik. |
en_US |