OPTIMALISASI KONSENTRASl ASAM SULFAT (H2SO4) UNTUK MENINGKATKAN DAYA KECAMBAH BIJI KELAPA SAWIT (Elaels quinensis Jacq.)

No Thumbnail Available

Date

2013-02-27

Journal Title

Journal ISSN

Volume Title

Publisher

Abstract

Kelapa sawit merupakan tanatnan primadona di Propinsi Riau. Kelapa sawit tidak hanya dikembangkan oleh perusahaan negara dan swasta tapi juga peikebunan rakyat yang dikelola oleh masyarakat. Data di lapangan menunjukkan kecenderungan peningkatan luas areal perkebunan kelapa sawit, khususnya perkebunan rakyat. (Fauzi, Widyastuti, dan Hartono, 2002). Dengan meningkatnya luas areal perkebunan kelapa sawit maka kebutuhan bibit juga meningkat. Kendala utama yang dihadapi dalam pengadaan bibit kelapa sawit secara generatif adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk berkecambah. Secara alamiah biji kelapa sawit baru berkecambah 3-4 bulan (Syukur, 1982). Penehtian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi H2SO4 yang dapat mempercepat pericecambahan biji kelapa sawit. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah 7 taraf konsentrasi H2SO4 yaitu: Ko: 0% (kontrol), K,: 15%, Kj: 30%, K3: 45%, K4: 60%, K5: 75%, K^: 90%. Perendaman dilakukan selama 15 menit, selanjutnya dilakukan uji perkecambahan. Media perkecambahan terdiri dari campuran tanah kebun, pasir, dan pupuk kandang dengan peibandingan 1:1:2. Parameter yang diamati meliputi viabilitas biji (saat muncul kecambah, persentase perkecambahan, dan kecepatan perkecambahan) serta vigor biji (persentase kecambah normal, abnormal, dan biji mati). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam untuk mengetahui pengaruh perlakuan teihadap parameter yang diukur. Hasil analisis ragam yang berbeda nyata diuji lanjut menggunakan Dimcan Multi Range Test (DMRT) pada taraf 5% untuk mengetahui letak beda nyata antar perlakuan.

Description

Keywords

Citation